Perlu diketahui juga bahwa tidak semua penutur bahasa Hokkien Medan terdapat di Medan karena banyak juga yang telah berpindah tempat, misalnya ke pulau Jawa, namun, mayoritas penuturnya masih terdapat di Medan. Tergantung daerah memang, tapi based on pengalaman gw tinggal di sana, biasanya hit-or-miss sih. Pas ibunya nyanyi, dia ada sebut 阿母, di bahasa Min bacanya a bu, sementara di bahasa Mandarin bacanya a mu.
Di Taiwan, bahasa Hokkien Taiwan ditulis dengan menggunakan aksara Mandarin, sedangkan dulunya ditulis dengan huruf Latin yang diperkenalkan oleh para misionaris Eropa ketika menjajah Taiwan. Sistem penulisan ini disebut POJ (Peh-Oe-Ji). Sama ini; relevan gak sih mempelajari bahasa lokal kalau ujung-ujungnya banyak bahasa lokal yang punah atau bergabung dengan bahasa yang lebih luas cakupannya? Bisa jadi di suatu kawasan bahasa-bahasa lokal nantinya bergabung menjadi satu bahasa yang gak bisa dibedakan lagi darimana asal kata-katanya dan ciri-ciri dari masing-masing bahasa lokal udah hilang. Istilah campuran dialek Hakka dan Tiochiu yang banyak dipakai di Medan memang sering membingungkan orang yang datang dari luar.
Bahasa yang sangat dekat dengan bahasa Mandarin, digunakan di Shanxi dan sekitarnya. Sehari menjelang Imlek, jalan-jalan dalam kota Medan terasa lebih padat daripada hari-hari biasa. Di depan beberapa toko tampak truk-truk sedang menurunkan ratusan kardus berisi jeruk impor – sebuah lambang yang wajib dan mutlak harus ada pada Hari Raya Imlek. Entah kenapa, saya juga khusus merasa bahwa pada hari itu perempuan-perempuan keturunan Tionghoa yang cantik-cantik seperti khusus melakukan show of force di jalan-jalan. Mereka yang pernah ke Medan tentu tahu maksud saya.
Aku kadang justru lebih bisa paham sma buku n website yg pke bahasa Inggris drpd bahasa Indonesia. Soalnya bahasa Indonesia seringnya malah jd ribet n kaku ketika dpake buat ngejelasin ilmu-ilmu adaptasi luar misalnya d bidang sains, teknologi, atau matematika . Banyak istilah2 asing dr luar negeri yg belum keserap atau diindonesiakan jdnya harus dipke mentah2 istilah2 asing itu. Pada tahun 1912, setelah https://mpotimes.com/belajar-bahasa-hokkien Republik Tiongkok berdiri, mereka membentuk sebuah badan yang dinamakan Duyin Tongyi Hui , dan menyempurnakan regulasi bahasa yang sempat dijalankan oleh Dinasti Qing. Sebagai hasilnya, bahasa Mandarin Beijing tetap dijadikan standar, dan terbentuklah cara menulis baru yang dinamakan Zhuyin. Zhuyin mempermudah penulisan dan pembacaan Hanzi dengan memecah komponen Hanzi menjadi guratan-guratan individual.
Mohon tingkatkan kualitas artikel ini dengan memasukkan rujukan yang lebih mendetail bila perlu.
Walaupun merupakan varian dari dialek Tongan di Tiongkok , Bagan Hokkien dalam perkembangannya memperoleh pengaruh dari gugusan dialek Zhangzhou. Bagan Hokkien merupakan representatif Hokkien Sumatra atau Indonesia yang sedang banyak mempertahankan kosakata asli dan sedikit meminjam kosakata dari Bahasa Melayu. Bahasa dialog sedang mempertahankan 8 buah nada dan juga tone sandhi.